Visit Wanbul | Dunia dan Akhirat Blog Disini!

Ad 468 X 60

Widgets

Kapan Saat Melapangkan dan Menyempitkan Hati?

Pernah kah kita menemui keadaan, dimana seseorang ketika menghadapi sebuah masalah terlihat begitu santai seolah tanpa beban dan dikesempatan yang lain menemui seseorang yang ketika mendapat kebahagiaan atau kesenangan berupa materi maupun non materi juga tidak mengalami euforia.


pernah kah kita menemui keadaan, dimana seseorang ketika menghadapi sebuah masalah terlihat begitu kalut atau dalam bahasa anak muda sekarang begitu galauseolah dialah yang paling berat deritanya dan dikesempatan yang lain menemui

seseorang yang ketika mendapat kebahagiaan atau kesenangan berupa materi maupun non materi juga terhanyut bahkan lupa daratan.

atau mungkin kita sendiri yang mengalami kenyataan di atas, mengapa itu bisa terjadi ? jawabannya sebenarnya mudah saja, semua karena berlebih lebihan dan tidak meletakkan sesuatu itu pada tempatnya.

tempat itu adalah hati, hati adalah wadah untuk semua peristiwa yang kita temui dalam kehidupan ini, hati lah yang akan menentukan peristiwa itu berat atau ringan dan hanya dengan hati yang bersih semua itu dapat di lalui dengan mudah.

"lapangkanlah hatimu dikala sempit & sempitkan hatimu dikala lapang"

pahami dan cernalah baik-baik ungkapan di atas dan jangan sampai terbalik penerapannya, sebagaimana kebanyakan sikap manusia akhir zaman ini

Lapangkanlah hatimu dikala sempit ; maknanya adalah, disaat kesulitan dan permasalahan datang menghampiri kita maka hati yang bersih yang selalu melakukan "dzikrullah" akan menggantungkan permasalahannya hanya kepada Allah semata, sehingga dia merasa ridha atas apa yang sedang menimpanya, karena dia yakin segala sesuatu tidak akan terjadi kecuali Allah menghendaki, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang

Sempitkanlah hatimu dikala lapang ; maknanya adalah, disaat kemudahan, kesenangan dan segala bentuk kenikmatan dunia telah diraih dan dirasakannya dia tidak menjadi lalai, sombong apalagi berlebih-lebihan sampai terbawa arus, karena dia tahu Allah tidak menyukai seorang hamba yang berlebih-lebihan. dengan hati yang bersih yang banyak melakukan dzikrullah dia akan menguasai keadaan, karena kenikmatan dan kesenangan yang dirasakan hanyalah kesenangan semu dan sementara yang pasti akan berakhir. kehidupan dunia hanyalah permainan dan sandiwara.

dan ingatlah :
HANYA DENGAN MENGINGAT ALLAHLAH HATI MENJADI TENANG !!!

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Abi
Saya bukan Ustad dan tidak ingin dipanggil ustad, hanya mencoba berbagi sedikit ilmu yang saya tahu berdasarkan Al-quran dan Sunnah. Kekhilafan ada pada diri saya dan kesempurnaan hanya milik Allah.

0 comments: